Imbas Kasus Brigadir J Dan Tragedi Kanjuruhan, Kepercayaan Publik Pada Polri Anjlok

Tragedi Kanjuruhan Malang. (Ist)

Jakarta, Dekannews - Pegiat Media Sosial Darmansyah menilai tragedi berdarah di stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan suporter itu akan kembali berdampak kepada kepercayaan publik terhadap institusi Polri. 

Apalagi, Korps Bhayangkara itu baru saja selesai melewati badai besar, yaitu kasus pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo terhadap Brigadir J.

"Di Malang matikan seratus lebih suporter diduga akibat tembakan gas air mata. Pasti tambah stres itu Kapolri Listyo Sigit Prabowo," kata Darmansyah dalam keterangannya, Senin (3/10/2022). 

Darmansyah juga menyebut, meski hasil investigasi Polri dan institusi lainnya belum keluar. Namun pria yang akrab disapa Gus Dar ini menduga tragedi berdarah di Kanjuruhan itu pasti berdampak pada kepercayaan publik kepada Polri. 

"Sambo matikan satu ajudan saja berdampak apalagi itu seratus lebih suporter," ujar dia.

Dia juga menyesalkan, tindakan represif yang dilakukan petugas kepolisian saat menghalau keributan antar suporter dengan menggunakan gas air mata. 

"Padahal jika saja petugas kepolisian menggunakan tongkat pemukul, suporter pasti akan menghindari dan kerusuhan masih bisa dihindari," ungkap dia.

Seperti diketahui, asus bentrokan yang menewaskan ratusan suporter itu disebut-sebut yang menjadi penyebab utama para suporter meninggal dunia karena faktor tembakan gas air mata dari petugas kepolisian. 

Selain penggunaan gas air mata melanggar aturan FIFA, tembakan tersebut membuat suporter sesak napas sehingga menyebabkan meninggal dunia. (Zat)